Santo Petrus Kanisius
Imam dan Pujangga Gereja ( 27 April )
Ketertarikannya itu berkaitan erat dengan cara hidup para pertapa di biara Kartusian yang disaksikannya sendiri selama belajar di Cologne. Ia kembali ke Cologne untuk belajar Teologi. Ketika usia 22 tahun, Petrus memasuki Serikat Yesus. Di Cologne, Petrus turut mendirikan rumah Yesuit pertama, tempat ia menjalani masa novisiatnya.
Pada tahun 1546, ia ditahbiskan menjadi imam dan segera terkenal sebagai pengkotbah ulung. Kardinal Otto Truchess von Waldurg, uskup Augsburg memilihnya menjadi teolog pribadinya pada Konsili Trente. Ia dipanggil ke Roma oleh Santo Ignatius sendiri dan pada tahun 1548 ia dikirim untuk mengajar retorik di sekolah Yesuit pertama di Messina, Sisilia. Pada tahun 1550, setahun setelah Petrus mengucapkan kaul kekal dalam serikat Yesus, Petrus diangkat menjadi rektor Universitas Ingolstadt.
Pada tahun 1554, atas permohonan Paus Yulius III, Ignatius Loyola mengijinkan Petrus menjadi administrator tahkta Suci yang mengalami kekosongan. Petrus diangkat menjadi pemimpin serikat untuk sebuah wilayah kerja Yesuit yang meliputi Jerman Selatan, Austria, dan Bohemia. Dalam masa kepemimpinannya, ia membuka sebuah kolese di Munich dan Praha serta bertanggung jawab atas pembaharuan sekolah-sekolah di Augsburg.
Pada tahun 1562, ia mendirikan sebuah kolese di Insbruck dan mengambil bagian sebagai pembicara dalam Konsili Trente sebagai Teolog KePausan. Setelah menyelesaikan masa jabatannya sebagai pemimpin serikat, ia mengajar di Universitas Dellingen, Bavaria. Di sini ia giat menulis suatu seri buku. Karyanya yang terakhir diselesaikan di Frieburg, Switzerland, tempat ia mendirikan sebuah universitaas dan membantu membangun sebuah penerbitan Katolik pada tahun 1580. Ia wafat pada 21 Des 1597 di Frieburg. Oleh Sri Paus Pius XI ( 1922-1939) Petrus diberi gelar sebagai seorang Pujangga Gereja yang masyhur.
0 Komentar