Halo para pembaca, GolekWawasan pada postingan ini akan membagikan Contoh Makalah Mata Kuliah Ilmu Kealaman Dasar (IKD) dengan materi tentang Alam Semesta. Materi ini termasuk ke dalam mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar yang biasanya juga didapatkan oleh mahasiswa ekonomi di semester kedua. Makalah ini akan terdiri dari Cover, Kata Pengantar, Pendahuluan, Pembahasan, dan juga Penutup. Pada bagian pendahuluan berisi latar belakang penulisan makalah, lalu rumusan masalah seperti Apa itu alam semesta? Bagaimana teori pembentukan alam semesta?, dan selanjutnya tujuan penulisan.
MAKALAH ILMU KEALAMAN DASAR
ALAM SEMESTA
logo kampus
Disusun Oleh :
kelompok dan anggota kelompok
S1 Akuntansi
Kelas A
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa saya ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas segala rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar. Makalah ini dapat digunakan sebagai wahana untuk menambah pengetahuan, sebagai teman belajar, dan sebagai referensi tambahan dalam belajar Alam Semesta. Makalah ini dibuat sedemikian rupa agar pembaca dapat dengan mudah mempelajari dan memahami Alam Semesta secara lebih lanjut.
Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan penulisan makalah ini. Segala upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini, namun tidak mustahil apabila dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan dalam menyempurnaan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang Alam Semesta. Jangan segan bertanya jika pembaca menemui kesulitan. Semoga keberhasilan selalu berpihak pada kita semua.
Surakarta, 24 Maret 2020
Kelompok 2
Ilmu Kealaman Dasar
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu alamiah atau sering disebut juga Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala dalam alam semesta dengan akal sehingga timbul konsep. Sedangkan ilmu alamiah dasar hanya membahas prinsip-prinsip dasar dari ilmu alamiah.
Salah satu konsep dasar dari ilmu alamiah yaitu alam semesta. Alam semesta atau jagat raya didefinisikan sebagai ruang dan waktu dimana semua energi dan materi berpadu. Terjadinya alam semesta telah dipelajari oleh manusia sejak dahulu. Terbentuknya alam semesta menjadi teka-teki yang menyibukkan bagi umat manusia. Alam semesta terdapat banyak galaksi di dalamnya, galaksi dimana kita berinduk diberi nama milky way atau bimasakti. Galaksi merupakan kumpulan 100 milyar bintang-bintang, salah satunya adalah Matahari atau pusat tata surya kita.
Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang terikat oleh gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, satelit alami yang telah teridentifikasi dan jutaan benda langit lainnya.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang dikemukakan dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.Apa itu alam semesta?
2.Bagaimana teori pembentukan alam semesta?
3.Bagaimana teori terbentuknya galaksi dan tata surya?
4.Apa saja planet-planet dalam tata surya kita?
5.Apa saja benda-benda langit lain dalam tata surya!
6.Apa itu rotasi dan revolusi?
7.Apa akibat dari adanya rotasi dan revolusi?
8.Apa itu lapisan atmosfer?
C. Tujuan
1.Menjelaskan tentang teori-teori pembentukan alam semesta dan tata surya
2.Menjelaskan tentang teori terbentuknya galaksi dan tata surya
3.Menyebutkan planet-planet dalam tata surya
4.Menyebutkan benda-benda langit lain dalam tata surya
5.Menjelaskan planet-planet yang ada di tata surya.
6.Menyebutkan dan menjelaskan tentang atmosfer.
7.Menyebutkan dan menjelaskan tentang akibat rotasi dan revolusi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Alam Semesta
Alam semesta atau jagad raya didefinisikan sebagai ruang dan waktu dimana semua energi dan materi berpadu. Alam semesta, kadang disebut alam raya atau mayapada. Terjadinya alam semesta telah dipelajari oleh manusia sejak dahulu.Dari waktu ke waktu, sejalan dengan perkembangan akal pikiran manusia yang diikuti oleh kemajuan teknologi, pandangan terhadap alam semesta semakin luas.
Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel,amuba dan sebagainya. Sedang makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet, dan galaksi.
Para ahli astronomi menggunakan istilah alamsemesta dalam pengertian tentang ruang angkasa dan benda-benda langit yang ada didalamnya. Manusia sebagai Makhluk Tuhan yang berakal dan sebagai penghuni alam semesta selalu tergoda oleh rasa ingin tahunya untuk mencari penjelasan tentangmakna dari hal-hal yang diamati.
B. Teori Terbentuknya Alam Semesta
1. Teori Ledakan Besar
Teori ledakan besar atau yang biasa dikenal dengan teori big bang adalah teori yang paling populer dan banyak diyakini kebenarannya hingga saat ini. Teori ini pertama kali diusulkan oleh kosmolog asal Belgia Abbe Georges Lemaitre pada tahun 1927. Lemaitre juga dianggap orang pertama yang mencetuskan teori bahwa alam semesta terus mengembang.
Teori ini menjelaskan bahwa alam semesta berasal dari sesuatu yang super padat dan panas yang kemudian meledak dan mengembang sekitar 13,75 miliar tahun yang lalu hingga menjadi alam semesta seperti sekarang ini.
2. Teori Keadaan Tetap
Teori keadaan tetap diusulkan oleh H. Bondi, T. Gold, dan F. Hoyle dari Universitas Cambridge pada tahun 1948. Menurut mereka alam semesta ini tidak ada awal dan akhirnya, alam semesta selalu terlihat sama seperti sekarang. Teori ini menganggap bahwa alam semesta tidak terhingga luas serta usianya.
Sempat populer di awal abad ke-20, kini teori tersebut banyak menerima penolakan dari para fisikawan, bukti yang di anggap mematahkan teori keadaan tetap adalah radiasi latar gelombang mikrokosmis yang didapatkan dari teori ledakan besar.
3. Teori Kabut
Teori kabut yang dikenal juga dengan teori nebula ini pertama kali diusulkan oleh Emanuel Swedenborg pada tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant pada tahun 1775.
Secara umum teori ini menjelaskan terbentuknya tata surya dari sebuah bola kabut gas raksasa, kemudian terdapat beberapa materi yang terlepas ke sekitar bola gas tadi. Sementara itu, bola gas utama masih berukuran besar dan panas menjadi matahari dan materi yang terlepas menjadi padat dan dingin membentuk planet.
4. Teori Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan pada tahun tahun 1930-an oleh seorang astronom inggris R. A. Lyttleton. Dalam teori ini dijelaskan bahwa mula-mula ada matahari kembar yang saling mengelilingi. Kemudian salah satu matahari tersebut ditabrak oleh bintang yang sedang melintas lalu hancur menjadi materi yang lebih kecil, namun tetap mengitari matahari yang masih utuh. Lama-kelamaan materi tadi menjadi sebuah planet.
C. Teori Terbentuknya Tata Surya
1. Teori Kabut (Nebula)
Dikemukakan oleh Immanuel Kant. Dia berpendapat bahwa pada awalnya, kabut dan gas yang ada di angkasa berputar lambat dan membentuk cakram datar dengan beberapa inti massa. Inti massa yang berada di tengah memiliki suhu tinggi dan berpijar lalu membentuk matahari, sementara bagian inti massa di pinggirnya mengalami pendinginan dan perlahan-lahan berubah menjadi planet yang mengorbit pada matahari.
2. Teori Awan Debu
Teori Awan Debu (The Dust-Cloud Theory) dicetuskan oleh Carl Friedrichvon WeizsÓ“cker dan “disempurnakan” lagi oleh Gerard Peter Kuiper. Pada dasarnya, mereka mengatakan kalau tata surya terbentuk dari gas dan debu yang berkumpul, berputar menyerupai cakram, lalu berubah bentuk menjadi planet dan matahari.
3. Teori Planetesimal
Teori ini dikemukakan oleh Forest R Moulton dan Thomas C Chamberlin pada tahun 1905. Mereka berpendapat, matahari sudah ada dan pada suatu waktu, ada sebuah bintang yang ukurannya sebesar matahari dan, mengorbit dekaaat dengan matahari. Berhubung si bintang gede ini punya gravitasi, akibatnya ada partikel matahari yang “terseret” keluar.
Partikel-partikel yang tidak terseret jauh berhasil kembali masuk dan bergabung dengan matahari. Tetapi, partikel yang terseret jauh hanya mengambang di angkasa. Partikel-partikel kecil yang mengambang ini lama-kelamaan mengumpul, menyatu, dan, mengeras sehingga menjadi berbagai planet.
4. Teori Pasang Surut
Hampir sama dengan teori planetesimal yang menganggap matahari sudah ada, Lalu lewatlah satu bintang besar yang mengorbit dekat matahari. Jika dalam teori planetesimal, gravitasi bintang besar ini membuat partikel-partikel di matahari tertarik. Kalau dalam teori pasang surut, yang dibawa adalah gelombang pasang gas-gas panas matahari.
Gelombang pasang ini tertarik dan jadi semacam “menempel” pada bintang. Sebagian gas matahari masuk kembali ke matahari, dan sebagian lagi pecah menjadi partikel-partikel yang akan menjadi cikal bakal planet.
5. Teori Bintang Kembar
Ditemukan oleh Raymond Arthur Lyttleton, seorang berkebangsaan Inggris pada tahun 1956. Menurutnya, sebelum galaksi terbentuk, terdapat dua “bintang raksasa” di luar angkasa.
Pada suatu waktu, datang bintang ketiga. Si bintang ketiga ini menabrak salah satu bintang dan membuat keduanya hancur. Pecahannya mengambang-ambang di angkasa, lalu perlahan-lahan mengorbit ke bintang yang masih utuh. Pecahannya ini lama kelamaan menjadi planet yang kita kenal saat ini dan bintang yang masih utuh menjadi matahari.
D. Planet dalam Tata Surya
1. Merkurius
Merkurius adalah planet terkecil sekaligus paling dekat dengan matahari. Namun, planet ini berada di urutan kedua planet terpanas di tata surya. Suhu terpanas di permukaan Merkurius adalah 449°C dan suhu terdingin adalah -170°C. Diperkirakan komposisi Merkurius terdiri dari 70 persen logam dan 30 persen silikat.
Sama halnya dengan planet lain, Merkurius terdiri dari kerak, mantel dan inti planet. Bagian inti menyumbang 42 persen dari keseluruhan planet dan terdiri dari besi dalam jumlah besar. Sementara, bagian permukaan memiliki tampilan yang mirip dengan bulan, seperti daratan yang luas dengan kawah yang tidak aktif selama miliaran tahun.
2. Venus
Venus merupakan planet kedua terdekat dari matahari. Suhu rata-rata Venus adalah 460°C. Suhu yang tinggi ini bukan hanya disebabkan letaknya yang dekat dengan matahari, tetapi juga karena planet ini ditutupi oleh lapisan awan tebal yang terdiri dari karbon dioksida.
Karbon dioksida ini mencegah panas dari matahari keluar kembali ke luar angkasa. Planet ini pun terus-menerus menyerap panas dari matahari dan membuat suhunya semakin meninggi. Panasnya Venus memperkecil kemungkinan manusia bisa tinggal di dalamnya.
3. Bumi
Bumi menempati posisi sebagai planet terdingin nomor 7 dan planet terpanas di urutan ketiga. Suhu terdingin bumi ialah -88°C yang tercatat di Vostok Station, Antartika. Sementara, suhu terpanasnya adalah 58°C di Gurun Libya yang membentang dari Libya bagian timur hingga ujung barat laut Sudan.
Sekitar 71 persen permukaan bumi terdiri dari air dan 95 persen di antaranya berbentuk air laut. Bagian kerak bumi terdiri dari 46,6 persen oksigen, 27,7 persen silikon, 8,1 persen aluminium, 5 persen besi, 3,6 persen kalsium, 2,8 persen natrium, 2,6 persen kalium dan 2,1 persen magnesium.
4. Mars
Planet urutan keempat ini ini memiliki suhu yang cukup ramah bila dibandingkan dengan yang lain. Tercatat, suhu terdingin planet Mars ialah -60°C dan suhu terhangatnya mencapai 20°C. Sementara, suhu di bagian kutub planet Mars adalah -125°C dan suhunya ketika malam hari ialah -73°C, terang laman Space.
Atmosfer planet Mars 100 kali lebih tipis dari bumi dan menyebabkan Mars kesulitan mempertahankan energi panas. Mars memiliki inti planet yang terdiri dari besi metalik dan nikel yang dikelilingi oleh mantel dan kerak silikat. Warna merah yang khas disebabkan oleh oksidasi besi di permukaannya.
5. Jupiter
Planet terbesar di tata surya ini memiliki suhu terdingin -160°C dan suhu terhangat -100°C. Ini adalah suhu yang ada di permukaan hingga 50 kilometer ke atas. Namun, di bagian atmosfer dengan ketinggian 1.000 kilometer di atas permukaan planet, suhunya bisa mencapai 725°C.
Sama dengan beberapa planet lainnya, komposisi utama Jupiter adalah hidrogen dan helium. Suhu inti planet Jupiter luar biasa panas, bisa mencapai hingga 35.000°C. Fakta unik lain seputar Jupiter adalah jumlah satelit alaminya yang sangat banyak. Tercatat, Jupiter memiliki satelit alami berjumlah 79 buah.
6. Saturnus
Planet bercincin ini memiliki suhu terdingin sekitar -173°C dan suhu terhangat -113°C, ungkap laman Space. Komposisi Saturnus adalah hidrogen, helium, belerang, metana, amonia, nitrogen dan oksigen. Saturnus memiliki inti berbatu, 10-20 kali massa bumi yang dikelilingi dengan hidrogen logam cair.
Meski suhu luarnya termasuk dingin, Saturnus memiliki suhu inti planet yang sangat panas. Tak tanggung-tanggung, suhu inti planet mencapai 11.700°C! Tingginya suhu inti planet Saturnus juga dipengaruhi oleh ukurannya. Saturnus memiliki diameter planet sekitar 116.460 kilometer, hampir 10 kali lipat ukuran planet bumi.
7. Uranus
Uranus memegang posisi sebagai planet terdingin ke-3 setelah Neptunus. Suhu terdingin di planet ini adalah -218°C dan suhu terhangat -153°C, terang laman Space. Komposisi Uranus terdiri dari hidrogen, helium dan metana. Sementara, suhu inti planet Uranus sekitar 5.000°C, sedikit lebih dingin dari inti planet Neptunus.
Ukuran planet Uranus lebih besar dari bumi. Diameter planet Uranus adalah 50.724 kilometer, sementara diameter bumi hanya sekitar 12.742 kilometer. Atmosfer bagian atas planet terdiri dari air, amonia dan kristal es metana yang memberi planet ini warna biru pucat.
8. Neptunus
Planet dengan urutan ke-8 di tata surya ini memiliki suhu terdingin -218ºC dan suhu terhangat -200ºC. Hidrogen dan helium adalah zat penyusun utama planet Neptunus. Planet ini sering dilanda badai besar dengan angin yang sangat kencang, membuat suhu di dalamnya menjadi semakin dingin.
Dibandingkan dengan bumi, Neptunus menerima sinar matahari 1000 kali lebih sedikit. Atmosfernya terdiri dari gas metana, hidrogen, helium dan amonia. Sementara, bagian inti planet diperkirakan memiliki suhu sekitar 7000ºC.
E. Benda-benda Langit
Jenis benda langit yang termasuk ke dalam anggota Sistem Tata Surya adalah sebagai berikut.
1. Matahari
Matahari merupakan sebuah bintang yang jaraknya paling dekat ke Bumi. Jarak rata-rata Bumi ke Matahari adalah 150 juta Km atau 1 Satuan Astronomi. Matahari berbentuk bola gas pijar yang tersusu atas gas Hidrohen dan gas Helium. Matahari mempunyai diameter 1,4 × 106 Km, suhu permukaannya mencapai 6000 °K. Matahari merupakan sumber energi utama bagi planet Bumi yang menyebabkan berbagai proses fisis dan biologi dapat berlangsung.
Energi yang dipancarkan oleh Matahari dibentuk di bagian dalam matahari melalaui reaksi inti. Energi dipancarkan oleh Matahari ke Bumi dalam bentuk radiasi gelombang elektromagnetik.
2. Planet
Berdasarkan kriteria IAU, planet adalah benda langit yang:
- mengorbit Matahari
- bentuk fisiknyanya cenderung bulat
- orbitnya bersih dari keberadaan benda angkasa lain
Planet-planet yang berada dalam sistem Tata Surya adalah : Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Sejak tahun 2006, Pluto tidak dikategorikan lagi sebagai planet karena kriteria ke-3 dari tiga kriteria di atas tidak dipenuhi oleh Pluto. Pluto memiliki orbit yang memotong orbit Neptunus sehingga dianggap orbit Pluto belum bersih dari benda angkasa lain. Ukuran Pluto tidak lebih besar dari Bulan dan jika dilihat dengan teleskop maka akan tampak benda angkasa lain yang ukurannya hampir sama dengan Pluto yaitu yang diberi nama Charon.
3. Planet Kerdil
Planet-kerdil (Dwarf Planet) merupakan kategori baru dalam keanggotaan Tata Surya berdasarkan resolusi IAU tahun 2006. Sebuah benda angkasa dikatakan planet kerdil jika:
- mengorbit Matahari
- bentuk fisiknya cenderung bulat iii. orbitnya belum bersih dari keberadaan benda angkasa lain.
- bukan merupakan satelit
Contoh dari planet kerdil ini adalah Pluto seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Contoh lain dari planet kerdil ini adalah Ceres yang orbitnya berada di lingkungan asteroid. Ceres tadinya dikategorikan sebagai salah satu asteroid terbesar yang berada di sabuk asteroid. Sejak tahun 2006, Ceres dikategorikan sebagai planet kerdil karena memenuhi kriteria di atas.
4. Satelit
Satelit adalah benda langit pengiring planet. Satelit senantiasa mengiringi dan berputar terhadap planet pusatnya. Hanya planet Merkurius dan planet Venus yang tidak memiliki satelit. Berdasarkan cara terbentuknya satelit dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
- Satelit Alam
Satelit yang terbentuk karena adanya peristiwa alam bersamaan dengan terbentuknya planet.
Contoh: Bulan, sebagai satelit alam Bumi dan Titan, sebagai satelit alam Saturnus.
- Satelit Buatan,
Satelit yang dibuat oleh manusia yang digunakan untuk tujuan tertentu.
Contoh: Satelit cuaca, satelit komunikasi, satelit mata-mata, dan sebagainya.
5. Asteroid
Asteroid dinamakan juga planet minor dan planetoid. Asteroid mengisi riangan yang berada diantara Mars dan Yupiter. Di dalam system Tata Surya ditaksir terdapat 100.000 buah planetoid yang ukurannya antara 2 – 750 km2. Asteroid-asteroid tersebut senantiasa berputar diantara planet Mars dan planet Jupiter membentuk sabuk asteroid.
6. Komet
Dinamakan juga “Bintang berekor”. Adalah benda langit yang gaaris edarnya/orbitnya sangat lonjong sehingga jaraknya ke Matahari kadang-kadang jauh seklai tetapi suatu saat dapt dekat sekali. Ekor komet selalu menjauhi Matahari sebab mendapat tekanan dari Matahiari. Wujud komet tersusun dari kristal-kristal es yang rapuh sehingga mudah terlepas dari badannya. Bagian yang terlepas inilah yang membentuk semburan cahaya ketika sebuah komet melintas di dekat Matahari.
Karena orbit komit tidak seperti orbit planet maka komet akan terlihat di bumi jika komet tersebut sedang berada dekat dengan Matahari. Oleh karena itu ada komet yang mendekati Bumi setiap 3 atau 4 tahun sekali; tetapi ada juga yang sampai 76 tahun sekali yaitu Komet Halley.
F. Rotasi dan Revolusi
1. Rotasi
Rotasi adalah perputaran benda pada suatu sumbu yang tetap. Seperti di bumi, rotasi bumi adalah perputaran bumi pada porosnya dari barat ke timur.
Sifat rotasi bumi dapat dinyatakan seperti berikut.
- Arah rotasi bumi dari barat ke timur
- Lapisan atmosfer yang terdekat dengan bumi ikut berotasi
- Kecepatan berputar benda benda pada tiap tempat, makin dekat dengan kutub, kecepatannya semakin rendah
Rotasi Bumi juga dapat mengakibatkan :
- Terjadinya siang dan malam
- Perbedaan waktu di berbagai tempat di Dunia
- Pergerakan Semu Bintang
- Perbedaan percepatan gravitasi bumi
- Pembelokan arah angin
2. Revolusi
Revolusi merupakan pergerakan berputarnya planet mengelilingi pusat system tata surya. Seperi Bumi, yang mengelilingi pusat tata surya yaitu Matahari.
Revolusi dapat mengakibatkan :
- Perbedaan Lama siang dan Malam
- Gerak Semu Tahunan Matahari
- Perubahan Iklim
- Perubahan Kenampakan Rasi Bintang
- Kalender Masehi
G. Atmosfer Bumi
Atmosfer merupakan slubung yang berlapis-lapis yang berupa lapisan udara yang dimiliki oleh Bumi. Atmosfer terdiri dari bermacam-macam unsur gas dan di dalamnya terjadi proses perubahan dan pembentukan cuaca dan iklim. Atmosfer melindungi manusia dari sinar matahari yang berlebihan dan dari jatuhnya meteor-meteor luar angkasa yang menuju ke bumi. Atmosfer juga melindungi bumi dari suhu dingin membeku ruang angkasa yang mencapai sekitar 2700 oC di bawah nol serta berperan dalam memperkecil perbedaan temperatur siang dan malam. Atmosfer mengandung campuran gas-gas yang lebih terkenal dengan nama udara dan menutupi seluruh permukaan bumi. Atmosfer bumi tersusun dari nitrogen (78,17%), oksigen (20,97%), dengan sedikit argon (0,9%), karbondioksida (sekitar 0,0357%), uap air, dan gas lainnya.
Lapisan-lapisan Atmosfer Bumi dapat ditunjukan seperti berikut.
1. Troposfer
Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, yaitu pada ketinggian 0-18 km di atas permukaan laut. Tebal lapisan troposfer ratarata ± 10 km. di daerah katulistiwa, ketinggian lapisan troposfer kurang lebih 16 km dengan temperatur berkisar 80 oC. Daerah sedang ketinggian lapisan troposfer sekitar 11 km dengan temperatur rata-rata 54 oC, sedangkan di daerah kutub ketinggiannya sekitar 8 km dengan temperatur rata-rata 46 oC. Lapisan troposfer pengaruhnya sangat besar terhadap kehidupan makhluk hidup di muka bumi ini. Lapisan ini selain terjadi peristiwaperistiwa seperti cuaca dan iklim, juga terdapat kira-kira 80% dari seluruh gas yang terkandung dalam atmosfer berada pada lapisan troposfer. Ciri khas yang terjadi pada lapisan ini adalah temperatur udara menurun sesuai dengan perubahan ketinggian, yakni setiap naik 100 meter dari permukaan bumi, temperatur udara turun sebesar ± 0,5 oC. Lapisan troposfer yang paling atas, yaitu tropopause yang menjadi batas antara troposfer dan statosfer. Temperatur udara di lapisan ini relatif konstan walaupun ada pertambahan ketingian berkisar antara -55 oC sampai -60 oC dan memiliki ketebalan ± 2 km.
Pada lapisan troposfer hampir semua jenis cuaca, perubahan suhu yang mendadak, angin, tekanan, dan kelembaban udara yang kita rasakan seharihari terjadi. Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari troposfer. Hal ini dikarenakan permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari dan menyalurkan panasnya ke udara. Pada troposfer terdapat gas-gas rumah kaca yang menyebabkan efek rumah kaca dan pemanasan global (global warming).
Lapisan troposfer terdiri dari :
- Lapisan planetair : 0-1 km
- Lapisan konveksi : 1-8 km
- Lapisan tropopause : 8-12 km
2. Stratosfer
Lapisan kedua dari atmosfer adalah stratosfer. Stratosfer terletak pada ketinggian antara 18-49 km dari permukaan laut. Lapisan stratosfer ditandai dengan adanya proses inversi suhu, artinya suhu udara bertambah tinggi seiring dengan kenaikan ketinggian dari permukaan bumi. Kenaikan suhu udara berdasarkan ketinggian mulai terhenti, yaitu pada puncak lapisan stratosfer yang disebut stratopause dengan suhu udara sekitar 0 oC.
Umumnya suhu udara pada lapisan stratosfer sampai ketinggian 20 km tetap. Lapisan ini disebut lapisan isometris. Lapisan isometris merupakan lapisan yang paling bawah dari stratosfer. Setelah lapisan isometris, berikutnya terjadi peningkatan suhu hingga ketinggian ±45 km. kenaikan temperatur pada lapisan ini disebabkan oleh adanya lapisan ozon yang menyerap sinar ultra violet yang dipancarkan sinar matahari. Lapisan stratosfer ini tidak ada lagi uap air, awan maupun debu atmosfer.
3. Mesosfer
Mesosfer adalah lapisan udara ketiga, dimana suhu atmosfer akan berkurang dengan pertambahan ketinggian hingga ke lapisan keempat. Mesosfer terletak pada ketinggian antara 49-82 km dari permukaan bumi. Lapisan ini merupakan lapisan pelindung bumi dari jatuhnya meteor dan benda luar angkasa lainnya. Udara yang terdapat pada lapisan mesosfer akan mengakibatkan pergesaran berlaku dengan objek yang datang dari luar angkasa dan menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor luar angkasa yang menuju ke bumi akan terbakar pada lapisan ini. Lapisan mesosfer ditandai 8 dengan penurunan suhu rata-rata 0,4̊C per seratus meter. Temperatur terendah di mesosfer kurang dari -81̊C.
4. Termosfer
Termosfer adalah lapisan udara peralihan dari mesosfer ke termosfer dimulai dari ketinggian sekitar 82 km. Termosfer terletak pada ketinggian antara 82-800 km dari permukaan bumi. Lapisan termosfer ini disebut juga lapisan ionosfer dan tempat terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat memberikan efek pada perambatan atau refleksi gelombang radio, baik gelombang panjang maupun pendek. Disebut dengan termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 1982 oC. Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi sinar ultraviolet.
5. Eksosfer
Eksosfer terletak pada ketinggian antara 800-1000 km dari permukaan bumi. Lapisan eksosfer merupakan tempat terjadinya gerakan atom-atom secara tidak beraturan. Lapisan ini merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat meningalkan atmosfer sampai ketinggian 3150 km dari permukaan bumi. Lapisan ini juga sering disebut juga dengan ruang antar planet dan geostasioner. Lapaisan eksosfer sangat berbahaya karena merupakan tempat terjadi hancurnya meteor dari luar angkasa
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alam semesta adalah ruang dan waktu dimana semua energi dan materi berpadu. Ada beberapa teori yang menyatakan asal-usul Tata Surya yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli, yaitu Teori Ledakan Besar, Teori Keadaan Tetap, Teori Kabut, dan Teori Bintang Kembar. Sedangkan Tata Surya adalah ruang angkasa dan benda-benda langit yang ada didalamnya. Beberapa teori yang menyatakan asal-usul Tata Surya yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli yaitu Teori Kabut (Nebula), Teori Awan Debu, Teori Planetesimal, Teori Pasang Surut, dan Teori Bintang Kembar.
Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yaitu, merkurius, venus, bumi, mars, jupiter, saturnus, uranus, dan neptunus yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips dan jutaan benda langit (meteor asteroid komet) lainnya.
Bumi merupakan satu satunya planet yang dapat ditinggali oleh makhluk hidup sebagai tempat hidupnya karena di dalam bumi terdapat oksigen dan air. Bumi mempunyai lapisan-lapisan yang terdapat di dalamnya, yaitu Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer
B. Saran
Sebaiknya semua pihak mempelajari Alam Semesta dan Tata Surya agar dapat mengetahui darimana sebenarnya Tata Surya itu berasal sehingga kita tidak dapat mengada-ada atau merekayasanya. Mengetahui Alam Semesta dan Tata Surya juga sangat penting agar kita dapatmengetahui kebesaran Tuhan Yang Maha Esa sehingga kita dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
1 Komentar
mantap Dhan, lanjutkan
BalasHapus